Dua hari di Lembang Satu hari di Kota Bandung
Seminggu setelah kepulanganku dari Pare, aku pergi liburan dengan temanku ke Lembang. Ya, ini lah alasanku kenapa tidak menambah program di Pare, karena aku terlanjur membuat jadwal liburan di awal September ini.
Aku berangkat ke Lembang dari Tangerang menggunakan bis (lupa nama bis nya, entah Arimbi atau Primajasa) dengan biaya IDR 75K. Waktu yang di tempuh kurang lebih lima jam, karena aku berangkat di hari sabtu yang mana di waktu weekend kemacetan tak terelakkan lagi (eeaaa,,,,). Kami janjian di terminal Leuwipanjang, Bandung. Tujuan pertama kami adalah Farmhouse, melihat dari jalur yang di lalui Farmhouse adalah yang terdekat dibandingkan tempat kami menginap. Berikut rinciannya:
Day 1
Dari terminal Leuwipanjang kami menggunakan bus Damri jurusan Ledeng, biayanya hanya IDR 5K saja. Sesampainya di terminal Ledeng kami naik mobil angkutan L300 jurusan Stasiun Hall-Lembang, karena jaraknya dekat kami membayar IDR 4K.
#Farmhouse
Disini kami banyak mengambil foto, karena memang view nya mendukung untuk itu. Tiket masuknya IDR 20K, hmm... sebenarnya sih kalau menurutku ini bukan tiket masuk tapi tiket untuk membeli susu. Soalnya, kalau memang tiket masuk, biasanya kan di cek tiket nya, kalau ini mah ngga,,, jadi setelah menukar tiket dengan susu kita bisa bebas kemana saja di wilayah Farmhouse ini.
#Rumah Sosis & Tahu Susu Lembang
Destinasi kedua di hari pertama adalah kulineran di Rumah Sosis. Tapi kami tidak jadi icip-icip di sini karena bingung tempat makannya dimana, hehe... akhirnya kami ke Tahu Susu, harga 10 buah nya IDR 15K. Tahu nya enak, gurih dan lembut. Setelah itu kami segera cek-in ke penginapan yang berada di Jl. Maribaya No. 12. Jadi, dari Rumah Sosis kami naik angkutan umum yang sama (jur St.Hall-Lembang) dan turun di perempatan pasar kemudian jalan sedikit ke arah jalan Panorama I, kira-kira dua menit.
Day 2
Setelah sarapan kami langsung pergi untuk melanjutkan wisata
Setelah sarapan kami langsung pergi untuk melanjutkan wisata
#Tangkuban Perahu
Hmmm, karena ada kejadian buruk disini aku ceritakan secara terpisah disini
#Taman Begonia
Demi memperbaiki mood kami yang sudah rusak oleh kejadian di Tangkuban Parahu, maka kami memutuskan untuk ke Taman Begonia. Jalur menuju Taman Begonia cukup mudah, bisa naik delman atau ojek. Tapi karena kami masih dalam keadaan yang tidak cukup baik, akhirnya kami berjalan-jalan ke Tahu Tauhid terlebih dulu yang ada di Jl. Panorama I, tapi kami agak kecewa karena tidak seperti yang kami perkirakan. Lalu kami melanjutkan perjalanan ke Jl. Seskoau. Setelah sampai perempatannya, kami melihat delman dan angkot jurusan Maribaya yang melewati Taman Begonia. Ternyata jaraknya cukup dekat. Tiket masuknya IDR 10K. Taman Begonia adalah taman bunga dan di bagian belakangnya ada juga kebun sayuran. Kalian juga bisa membeli bahan sayuran tersebut dan berbagai jenis tanaman disini. Disini kami memuaskan diri untuk foto-foto.
#Floating Market
Dari Taman Begonia kami kembali ke perempatan Jl. Seskoau, kebetulan ada tempat yang kami cari yang awalnya kami pikir tempat itu adalah tempat nongkrong semacam kafe kecil. Dengan bantuan google maps dan tanya-tanya ke orang sekitar, akhirnya kami berhasil menemukan tempatnya yang ternyata hanya tempat untuk menjual oleh-oleh, tidak ada tempat makan atau tempat nongkrong, hehe... Setelah itu kami memutuskan untuk ke Floating Market, karena berdasarkan info di google maps jaraknya cukup dekat maka kami memutuskan jalan kaki. Sebenarnya bisa juga dari Pasar Panorama naik angkot menuju Floating Market, tapi saat itu kami tidak tahu dan tidak berkeinginan untuk bertanya pada supir angkot (masih membekas kejadian di Tangkuban Parahu). Jalan kaki ternyata cukup jauh juga, mungkin karena saat itu siang terik jadi mempengaruhi stamina kita.
Floating Market adalah tempat jajan yang mana orang yang berjualannya menggunakan perahu. Disini juga ada voucher penukaran minum, kami kira awalnya adalah tiket, tapi ternyata fungsinya sama seperti di Farmhouse. Satu voucher harganya IDR 20K yang menurutku tidak sebanding dengan minumannya, mahhaaalll,,, hehe... Jajanan disini juga cukup menguras kantong menurutku, yah, namanya juga tempat wisata. Sebelum masuk ke kawasan Floating Market, kami menukar uang dengan koin. Semua transaksi disini tidak menerima uang Rupiah, semuanya menggunakan koin dan kalau ada sisa koin tidak bisa di uangkan kembali.
#(maunya) ke Rumah Stroberi
Kami tidak lama di Floating Market, setelah puas disana dan melihat hari masih siang maka kami memutuskan merubah rencana. Awalnya kami akan berkunjung ke Rumah Stroberi di hari ke-3 lalu pulang, akhirnya berubah dengan mengunjungi Rumah Stroberi di hari ke-2 dan di hari ke-3 kami akan mengunjungi Little Seoul aka Chagiya Korean Suki & BBQ yang sudah bekerjasama dengan Chingu Korean Fan Cafe. Kami mengandalkan google maps menuju Rumah Stroberi dan bertanya ke orang-orang sekitar. Dari Floating Market kami naik angkot jurusan Parongpong, tapi kata supirnya tadi kelewatan, dan supir itu bilangnya waktu sudah sampai di terminal Parongpong. Ceppee deh. Trus disuruh naik angkot jurusan Ledeng. Kami pun harus bersabar karena angkot jurusan Ledeng ngetem dan menunggu angkot dari Ledeng sampai ke terminal Parongpong. Cukup lama kami menunggu akhirnya angkot pun jalan. Kami tanya apakah angkot ini lewat Rumah Stoberi, tapi sepertinya si supir tidak tahu. Sambil memperhatikan jalur di google maps, ternyata angkot nya tidak melewati jalur Rumah Stroberi. Akhirnya kami bingung mau kemana setelah sampai terminal Ledeng dan memutuskan untuk pulang dan harus merelakan rumah stroberi yang tidak bisa kami kunjungi.
Day 3
Waktunya untuk pulang, destinasi terakhir dari perjalanan kami di Bandung
#Little Seoul
Dari Lembang menuju stasiun Hall Bandung kemudian dilanjutkan dengan angkot ungu yang lewat Unisba/Tamansari. Lagi-lagi kami mengandalkan google maps. Setelah turun dari angkot kami berjalan kaki untuk menemukan tempatnya. Oya, waktu aku cari di google maps dengan keyword "Little Seoul", tidak akan terdeteksi. Jadi kalian cari dengan keyword "Chagiya Korean Suki & BBQ", karena sebenarnya Little Seoul versi ini adalah tempat makan, hehe...
Awalnya aku membayangkan miniatur kota Seoul dengan wilayah yang cukup luas dengan berbagai macam toko ala-ala Korea. Tapi sebenarnya tidak seperti itu :)
Dan selesailah perjalanan kami selama dua hari di Lembang dan satu hari di Bandung Kota. Mungkin jika ada sesuatu yang baru kami akan mengunjungi Bandung lagi :D
Hmmm, karena ada kejadian buruk disini aku ceritakan secara terpisah disini
#Taman Begonia
Demi memperbaiki mood kami yang sudah rusak oleh kejadian di Tangkuban Parahu, maka kami memutuskan untuk ke Taman Begonia. Jalur menuju Taman Begonia cukup mudah, bisa naik delman atau ojek. Tapi karena kami masih dalam keadaan yang tidak cukup baik, akhirnya kami berjalan-jalan ke Tahu Tauhid terlebih dulu yang ada di Jl. Panorama I, tapi kami agak kecewa karena tidak seperti yang kami perkirakan. Lalu kami melanjutkan perjalanan ke Jl. Seskoau. Setelah sampai perempatannya, kami melihat delman dan angkot jurusan Maribaya yang melewati Taman Begonia. Ternyata jaraknya cukup dekat. Tiket masuknya IDR 10K. Taman Begonia adalah taman bunga dan di bagian belakangnya ada juga kebun sayuran. Kalian juga bisa membeli bahan sayuran tersebut dan berbagai jenis tanaman disini. Disini kami memuaskan diri untuk foto-foto.
Dari Taman Begonia kami kembali ke perempatan Jl. Seskoau, kebetulan ada tempat yang kami cari yang awalnya kami pikir tempat itu adalah tempat nongkrong semacam kafe kecil. Dengan bantuan google maps dan tanya-tanya ke orang sekitar, akhirnya kami berhasil menemukan tempatnya yang ternyata hanya tempat untuk menjual oleh-oleh, tidak ada tempat makan atau tempat nongkrong, hehe... Setelah itu kami memutuskan untuk ke Floating Market, karena berdasarkan info di google maps jaraknya cukup dekat maka kami memutuskan jalan kaki. Sebenarnya bisa juga dari Pasar Panorama naik angkot menuju Floating Market, tapi saat itu kami tidak tahu dan tidak berkeinginan untuk bertanya pada supir angkot (masih membekas kejadian di Tangkuban Parahu). Jalan kaki ternyata cukup jauh juga, mungkin karena saat itu siang terik jadi mempengaruhi stamina kita.
Floating Market adalah tempat jajan yang mana orang yang berjualannya menggunakan perahu. Disini juga ada voucher penukaran minum, kami kira awalnya adalah tiket, tapi ternyata fungsinya sama seperti di Farmhouse. Satu voucher harganya IDR 20K yang menurutku tidak sebanding dengan minumannya, mahhaaalll,,, hehe... Jajanan disini juga cukup menguras kantong menurutku, yah, namanya juga tempat wisata. Sebelum masuk ke kawasan Floating Market, kami menukar uang dengan koin. Semua transaksi disini tidak menerima uang Rupiah, semuanya menggunakan koin dan kalau ada sisa koin tidak bisa di uangkan kembali.
Kami tidak lama di Floating Market, setelah puas disana dan melihat hari masih siang maka kami memutuskan merubah rencana. Awalnya kami akan berkunjung ke Rumah Stroberi di hari ke-3 lalu pulang, akhirnya berubah dengan mengunjungi Rumah Stroberi di hari ke-2 dan di hari ke-3 kami akan mengunjungi Little Seoul aka Chagiya Korean Suki & BBQ yang sudah bekerjasama dengan Chingu Korean Fan Cafe. Kami mengandalkan google maps menuju Rumah Stroberi dan bertanya ke orang-orang sekitar. Dari Floating Market kami naik angkot jurusan Parongpong, tapi kata supirnya tadi kelewatan, dan supir itu bilangnya waktu sudah sampai di terminal Parongpong. Ceppee deh. Trus disuruh naik angkot jurusan Ledeng. Kami pun harus bersabar karena angkot jurusan Ledeng ngetem dan menunggu angkot dari Ledeng sampai ke terminal Parongpong. Cukup lama kami menunggu akhirnya angkot pun jalan. Kami tanya apakah angkot ini lewat Rumah Stoberi, tapi sepertinya si supir tidak tahu. Sambil memperhatikan jalur di google maps, ternyata angkot nya tidak melewati jalur Rumah Stroberi. Akhirnya kami bingung mau kemana setelah sampai terminal Ledeng dan memutuskan untuk pulang dan harus merelakan rumah stroberi yang tidak bisa kami kunjungi.
Day 3
Waktunya untuk pulang, destinasi terakhir dari perjalanan kami di Bandung
#Little Seoul
Dari Lembang menuju stasiun Hall Bandung kemudian dilanjutkan dengan angkot ungu yang lewat Unisba/Tamansari. Lagi-lagi kami mengandalkan google maps. Setelah turun dari angkot kami berjalan kaki untuk menemukan tempatnya. Oya, waktu aku cari di google maps dengan keyword "Little Seoul", tidak akan terdeteksi. Jadi kalian cari dengan keyword "Chagiya Korean Suki & BBQ", karena sebenarnya Little Seoul versi ini adalah tempat makan, hehe...
Awalnya aku membayangkan miniatur kota Seoul dengan wilayah yang cukup luas dengan berbagai macam toko ala-ala Korea. Tapi sebenarnya tidak seperti itu :)
Dan selesailah perjalanan kami selama dua hari di Lembang dan satu hari di Bandung Kota. Mungkin jika ada sesuatu yang baru kami akan mengunjungi Bandung lagi :D
Komentar
Posting Komentar