The Man From Nowhere

Lagi suka sama Kim Sae Ron, aktris cilik dari korea. Suka sama muka nya yang unik dan aktingnya yang keren. Awalnya saya tahu film ini dari teman, dia sih cuma info kalau anak kecil yang main di film ini adalah Kim Sae Ron. Ternyata saya cukup penasaran dengan film ini, akhirnya coba nonton dan,,,, ternyata emang bagus banget nih film. The man from nowhere di rilis pada tahun 2010 dengan genre action - drama. Pemain utama nya adalah Won Bin dan Kim Sae Ron. Film ini banyak meraih penghargaan, baik dari segi akting aktor dan aktris nya, juga dari segi sinematografi, music, editing, dan masih banyak lagi. Film ini telah di buat versi Amerika dan India nya loh, istilah nya sih di remake. Tapi saya belum nonton kedua versi remake nya.






Hyeo Jeong, ibu So Mi, bekerja di sebuah klub malam, bersama kekasihnya dia mencuri obat-obatan terlarang milik sebuah geng (anggap saja geng ya). Marah karena barangnya di curi, para anggota geng mencari keberadaan mereka berdua. Ternyata obat-obatan itu di simpannya di sebuah pegadaian yang di kelola oleh Cha Tae Sik (Won Bin). So Mi (Kim Sae Ron) sering berkunjung ke pegadaian ini sekedar mengobrol dan makan bersama Cha Tae Sik. Saat anggota geng menemukan keberadaan Hyeo Jeong, mereka langsung menyerang pegadaian untuk mengambil barang mereka. Cha Tae Sik yang tidak tahu menahu mengenai hal ini akhirnya harus terlibat di dalamnya demi menyelamatkan Hyeo Jeong dan So Mi yang telah di culik oleh anggota geng. Sayangnya, Hyeo Joeng di temukan mati dengan keadaan cukup sadis, mayat nya penuh dengan jahitan karena organ dalam nya di ambil oleh geng tersebut, sedangkan So Mi tidak diketahui keberadaannya. Di mulai lah aksi Cha Tae Sik untuk menyelamatkan So Mi. Siapa sebenarnya Cha Tae Sik hingga berani beraksi sendiri untuk menyelamatkan So Mi? Apakah So Mi berhasil diselamatkan? Lalu apa alasan Cha Tae Sik melibatkan diri dalam aksi penyelamatan So Mi?


Setelah beberapa menit nonton film ini saya langsung suka, karena di awal cerita tidak terlalu banyak menghadirkan adegan drama. Secara keseluruhan dalam film ini, porsi drama dan action nya pas, tidak berat sebelah. Film ini menyajikan adegan berdarah-darah yang cukup vulgar. Seperti adegan di tusuk-tusuk sambil bermandikan darah atau adegan tembakan yang dihujani darah (agak puitis ya bahasanya, hehe). Awal mula nya film ini bercerita tentang perdagangan obat-obatan terlarang, tapi kemudian melebar menjadi perdagangan organ tubuh manusia. Satu hal yang saya sadari ketika menonton film ini adalah ketampanan Won Bin yang ternyata tak tertandingi oleh aktor korea lainnya (eeeeaaaa....). Maklum, selama ini saya sukanya sama aktor korea yang berwajah cantik. Jujur, disini Won Bin manly banget, dari yang rambutnya agak gondrong nutupin sebelah matanya sampai potong rambut setengah cepak, tetep ganteng maksimal, ups sorry,,, OOT :D

Kim Sae Ron sebagai aktris cilik pun berakting dengan sangat baik. Wajar lah ya, sebagai aktris Korea termuda yang pernah di undang ke festival Cannes dua kali. Kebanyakan film yang di mainkan oleh Kim Sae Ron adalah film suram, hehe, itu cuma istilah saya saja sih. Sebut saja Barbie, A Girl At My Door, The Neighbors, dan ada film horor juga, entah apa judulnya saya tidak hafal. Film yang saya sebutkan itu bukan film bahagia, ceria, bright, atau sejenisnya, tapi film tentang perdagangan anak-anak, kekerasan terhadap anak, dan pembunuhan. Haduh, OOT lagi deh,,, hehe, tidak apa-apa kan ya membahas aktris nya juga.

Bagi pecinta film action, film ini wajib tonton karena dari segi cerita, akting, adegan perkelahian, semuanya bagus banget. Bumbu drama nya juga bagus, bikin kita terharu. Oya, untuk adegan perkelahiannya, biasanya saya tidak pernah memperhatikan secara detail gerakan-gerakan tersebut, tapi di film ini adegan perkelahian Cha Tae Sik seperti Taichi, gerakannya terlihat lembut dan jelas tapi cukup mematikan (ini hanya pandangan dari seorang yang awam teknik bela diri :) ). Sayang nya dalam film ini ada sedikit adegan dewasa yang vulgar, sedikit sih, mungkin untuk menunjukkan keadaan klub malam. Tapi tetep aja, sebenarnya itu adegan yang kurang penting. Kenapa ya, sekarang setiap film harus selalu ada adegan yang sejenis itu. Hmm,,,

Overall, saya kasih rate 8/10 untuk film ini :)


     

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dari Tangerang menuju Karawang: perjalanan kereta yang tak sampai

Keputusanku ke Pare