Elfast dan Evergreen, kenanganku selama di Pare
Setelah sebelumnya aku menulis tentang keputusanku ke Pare seorang diri, disini aku mau menceritakan detail program yang aku ambil di Elfast dan kegiatanku di camp Evergreen.
Untuk diketahui, kebanyakan guru atau tutor yang mengajar di Pare adalah anak-anak muda yang masih kuliah (eeaaa, anak muda,,, kesannya aku udah tua gitu ya,,, heuheu...). Mereka adalah para alumni Pare yang mengikuti pelatihan untuk jadi tutor dan biasanya ngga harus selalu mengajar di tempat mereka belajar dulu. Mereka berasal dari berbagai daerah loh, dari Sumatera, Sulawesi, dan ada juga yang dari Jawa.
ELFAST
Keputusanku mengambil program di Elfast karena rekomedasi dari temanku yang dulu pernah belajar bahasa inggris di Pare. Di Elfast ini aku mengambil program Basic Program I Exercise, Grammar for Speaking, dan Pronounciation I. Biasanya di setiap tempat kursus akan di beri sertifikat jika lulus pada tes akhirnya. Tapi di Elfast ini, untuk mendapat sertifikat ada biaya tambahan IDR 15K/sertifikat dan prosesnya memakan waktu kurang lebih dua hari. Karena program yang aku ambil semuanya basic jadi aku tidak mengurus sertifikat nya. Sedih juga sih ngga ada kenang2an nya, tapi tak apalah, toh yang penting dapat ilmunya.
Basic Program (BP) I Excercise
Jadwalnya dua kali sehari, kebetulan jadawalku jam 11:30 dan 14:30, lamanya waktu belajar 1,5 jam. Di BP I Excercise ada 2 tutor. Jam 11:30 tutornya Miss Tika, jam 14:30 tutornya Miss Ika, dan entah kenapa aku merasa materi dari Miss Ika lebih berat ketimbang Miss Tika. Di sini aku membahas soal-soal basic grammar yang soalnya itu seperti TOEFL. Materinya antara lain: modal, verb, subject, tenses, conditional sentence, question tags, question word. Syarat kelulusan program ini adalah maksimal salah 10 saat tes akhir. Jadi, kalau salah nya lebih dari 10 dinyatakan tidak lulus dan tidak memperoleh sertifikat. Kalau mau sertifikat ya ngulang lagi tes nya tapi nilai nya B bukan A.
Alhamdulillah, di program ini aku lulus. Sebenarnya aku ingin lanjut ke BP II Excercise, tapi.... tak ada waktu lagi, hiks... Materi yang di ajarkan benar2 di bahasa indonesia kan. Menurutku, penjelasannya sangat detail dan aku merasa walaupun aku pernah mempelajari materi2 di atas sebelumnya selalu saja aku menemukan hal baru dan menambah pengetahuanku.
Kedua miss ini jilbaber, Miss Tika katanya sih kelahiran 1994, orangnya juga cantik dan sabar dalam mengajar. Sedangkan Miss Ika, mungkin karena mengajar di jam 14:30, kadang membuatku terkantuk2, bahkan aku pernah tidur di kelasnya, hehe...
Grammar for Speaking
Alasanku mengambil program ini karena aku ingin meningkatkan kemampuan speaking yang kadang ngga sesuai dengan grammar. Jadwal nya dua kali sehari dan lama belajarnya 1,5 jam, jadwalku jam 09:30 dan 16:00. Untuk yang kelas pagi di isi dengan materi dan yang kelas sore di isi dengan praktik speaking. Tapi praktik speakingnya lebih banyak ke games nya. Jadi menurutku kurang maksimal. Di kelas ini hanya ada satu tutor yaitu Miss Emon, entah nama aslinya siapa. Standar kelulusan di kelas ini rata2 nilainya minimal 7. Jadi ada beberapa poin yang dinilai di sini, aku lupa apa2 saja poinnya, diantaranya ada fluency, basic conversation, vocab, dan lainnya... Tes akhir nya berupa oral dan speech. Alhamdulillah di kelas ini aku juga lulus.
Setiap aku masuk di kelas nya Miss Emon, aku harus ekstra fokus karena suara nya kecil, agak cempreng, dan agak jawa. Tapi keseringan aku gagal fokus. Jadi kalau di kasih perintah A, aku malah ngerjain B, wkwkwk.... Miss Emon ini sudah cukup lama di Pare, kalau ngga salah katanya dua tahun dia belajar di Pare saking keasikannya belajar bahasa inggris hingga akhirnya terlambat masuk kuliah. Temannya yang lain sudah semester akhir tapi Miss Emon baru semester tiga. Yowes, di jalani aja ya, miss... di nikmati... :)
Pronunciation I
Awalnya aku mau ambil program Crazy Pronunciation, tapi kata officer Elfast nya, harus ikut Pronunciation I dulu baru bisa ambil Crazy Pronunciation. Akhirnya ya aku pindah kelas... wong ngga di ijinin, heuheu... Jadwalnya cuma satu kali sehari, aku dapat jadwal jam 08:30, lama belajarnya juga 1,5 jam. Untuk kelas ini aku ngga nanya sama tutornya apa yang menjadi standar kelulusannya. Kalau kata temen sekelasku sih, katanya pasti lulus cuma nilainya aja yang beda. Tes akhirnya 8 tongue twister selama 30 detik dan membaca teks dan kamus. Nama tutor nya Mr. Arif, dia aslinya dari luar Jawa, lupa dari daerah mana.
Evergreen
Kegiatanku selama weekday di camp, ba'da subuh ada program vocab trus habis itu biasanya aku nyuci baju atau gosok baju, hehe,,, rajin banget kan, maklum kalau harus laundry keluar biaya lagi kan... Sorenya pulang dari kelas, sholat maghrib trus ada english program di camp, habis itu sholat isya trus nyari makan malam terus belajar, terus tidur. Begitu seterusnya selama weekday. Kalo weekend,,, hmm,,, yang ini aku tulis di lain kesempatan aja deh ya,,,
Nah, bicara tentang english program di camp, sejujurnya aku kurang puas. Sebenarnya di camp ada 2 tutor, tapi kebetulan pas aku datang ke camp, satu tutor di camp itu ada yang resign karena mau nikah dan hanya tersisa satu tutor yang harus menghandle program pagi dan sore. Mungkin karena itu jadi ngga maksimal. Aku jarang ikut program sore karena keseringan kegiatannya menemukan missing lyrics terus nyanyi2. Biasanya kalau sore aku maksimalin waktu untuk mengulang pelajaran di kelas. Sedangkan program pagi untuk penambahan vocab dan aku sering ikut untuk menambah kosakata. Hal lainnya yang kurang bikin puas, di camp ini kurang ketat peraturannya, jadi tidak mengharuskan penghuninya berbicara dalam bahasa inggris.
Oya, di Evergreen ini 1 kamar maksimal 4 orang. Kalau lagi sepi sekamar bisa dua orang aja. Kebetulan waktu aku ke Pare lagi masa2 nya libur kuliah, jadi ramai lah penghuni camp ini. Semua kamar berpenghuni 4 orang. Teman sekamarku: Ain, Ipo, dan Sweetny.
Ain, sudah 9 bulan dia di Pare karena dia masuk kursus di BEC jadi waktu belajarnya memang lama. Sekarang dia masih di Pare untuk mengambil program apa,,, gitu,,, namanya... lupa... Dia masih 19 tahun. Pernah masuk kuliah tapi ngga cocok sama jurusan yang di ambil akhirnya memutuskan untuk belajar bahasa inggris di Pare dan berkeinginan untuk kuliah di luar negeri. Dia dari Sidoarjo.
Ippo, nama sebenarnya adalah Fauziah. Dia masih kuliah semester 3 di Riau dan dia memang asli Riau. Sewaktu aku datang, dia sudah 2 minggu di Pare. Usianya juga masih 19 tahun. Orangnya lucu dan baik. Sekarang dia sudah kembali ke kota asalnya, jadi dia tinggal di Pare selama 1 bulan. Ada kisah asmara yang menghampiri nya ketika ia di Pare (eeaaaa....)
Sweetny, pertama kali dia menyebut namanya, aku pikir aku salah dengar, hehe... jarang2 yang namanya sweetny. Dia dari Manado, dia sudah bekerja tapi kemudian resign demi meraih mimpinya untuk berburu beasiswa. Dia ke Pare bersama kedua temannya untuk meningkatkan nilai TOEFL. Usia nya baru 25 tahun.
Harapanku dan harapan kalian, semoga bisa terwujud ya,,, Amin...
Oya, di Evergreen ini 1 kamar maksimal 4 orang. Kalau lagi sepi sekamar bisa dua orang aja. Kebetulan waktu aku ke Pare lagi masa2 nya libur kuliah, jadi ramai lah penghuni camp ini. Semua kamar berpenghuni 4 orang. Teman sekamarku: Ain, Ipo, dan Sweetny.
Ain, sudah 9 bulan dia di Pare karena dia masuk kursus di BEC jadi waktu belajarnya memang lama. Sekarang dia masih di Pare untuk mengambil program apa,,, gitu,,, namanya... lupa... Dia masih 19 tahun. Pernah masuk kuliah tapi ngga cocok sama jurusan yang di ambil akhirnya memutuskan untuk belajar bahasa inggris di Pare dan berkeinginan untuk kuliah di luar negeri. Dia dari Sidoarjo.
Ippo, nama sebenarnya adalah Fauziah. Dia masih kuliah semester 3 di Riau dan dia memang asli Riau. Sewaktu aku datang, dia sudah 2 minggu di Pare. Usianya juga masih 19 tahun. Orangnya lucu dan baik. Sekarang dia sudah kembali ke kota asalnya, jadi dia tinggal di Pare selama 1 bulan. Ada kisah asmara yang menghampiri nya ketika ia di Pare (eeaaaa....)
Sweetny, pertama kali dia menyebut namanya, aku pikir aku salah dengar, hehe... jarang2 yang namanya sweetny. Dia dari Manado, dia sudah bekerja tapi kemudian resign demi meraih mimpinya untuk berburu beasiswa. Dia ke Pare bersama kedua temannya untuk meningkatkan nilai TOEFL. Usia nya baru 25 tahun.
Harapanku dan harapan kalian, semoga bisa terwujud ya,,, Amin...
Untuk waktu dua minggu jujur saja aku merasa kurang dan ingin menambah program lainnya, terlebih untuk kelas speaking. Tadinya aku mau ambil Theraphy 2 dan BP II Exercise. Katanya program Theraphy di Elfast benar2 memaksa kita untuk speaking dan listening lebih banyak. Terkadang untuk belajar kita memang harus di paksa.
Mudah-mudahan ilmu yang sudah ku dapatkan bisa benar2 bermanfaat. Amin.
Wah thanks sharenya. Di camp evergreen itu ada setrika gak ya? Apa harus bawa sendiri?
BalasHapusBawa sendiri mba. Untuk fasilitas nya hanya lemari kecil dan tempat tidur saja.
Hapus